Genjot Pertumbuhan Pariwisata, Asita: Riau Butuh Banyak Rest Area
RIAU24.COM - Kamis 20 Desember 2018, Provinsi Riau kini tidak lagi cuma mengandalkan sektor Migas dan perkebunan Kelapa Sawit. Seluruh daerah Riau terus berlomba saling meningkatkan sektor pariwisatanya.
Seperti yang disampaikan Ketua Association of Indonesia Tour and Travel Agency (Asita) Riau, Dede Firmansyah. "Kita melihat memang kepala daerah di Riau sudah berlomba-lomba untuk menambah destinasi wisata. Ini kabar baik terutama bagi pihak swasta yang memang bergelut di bisnis pariwisata," kata Dede kepada Riau24.com.
Hanya saja Dede lebih menyoroti untuk rest area atau tempat singgah istirahat masih minim. "Kita contohkan saja misal pelancong mendarat dari Pekanbaru. Setelah berkeliling di Pekanbaru, terus mau ke Siak. Harus menempuh perjalanan sekitar dua jam. Ini kan lama, sementara rest area ke Siak minim, hanya banyak kebun karet dan sawit. Ini yang menjadi tantangan membawa wisatawan ke lokasi, tapi tidak bosan," sebutnya.
Untuk itu Dede menilai pihak eksekutif dan legislatif yang ada di daerah bisa membahas hal itu. "Kalau pemerintah yang ikut membuat rest area tentu tidak sesulit swasta. Misal nanti pemerintah kesulitan mengelola, biar nanti yang mengelola rest area bisa diserahkan ke swasta, karena memang lebih berpengalaman," sebut Dede.
Dede sampaikan pengunjung yang datang ke Pekanbaru dari waktu ke waktu terus tumbuh. "Bisa kita lihat dari catatan Bandara SSK II, penumpang yang datang dan pergi bisa 7000 sampai 8000 orang. Sementara akhir pekan atau libur panjang bisa tembus 13 ribu yang datang dan pergi. Ini merupakan potensi yang bisa dimaksimalkan," sebutnya.