RIAU24.COM -  Polsek Wringinanom melakukan mediasi kasus persekusi yang dilakukan seorang siswa SMP kepada gurunya di dalam kelas. Aksi persekusi itu sendiri viral di media sosial dan menimbulkan keprihatinan dari masyarakat tanah air.

Hadir dalam mediasi itu, sang guru, Nur Kalim (30) dan si siswa. Si siswa datang didampingi kedua orang tuanya Slamet Arianto (47) dan Anik. Selain itu juga hadir pihak dari Perlindungan Perempuan Anak Jatim, pegawai Kementerian Sosial, Yayasan PGRI, dan tuan rumah Kapolsek Wringinanom AKP Supiyan. 

Saat dipertemukan dengan guru yang ditantang dan dilecehkannya, siswa tersebut hanya tertunduk malu, demikian juga dengan kedua orang tuanya. 

Sebelum dilakukan perjajian damai, Nur Kalim mengaku sudah ikhlas memaafkan sikap siswanya. Menurutnya, terlepas dari sikap siswanya yang kurang terpuji, ia menganggap siswanya adalah anak didiknya sendiri. 

"Saya sudah memaafkan sikap siswa saya. Meski begitu siswa saya adalah anak didik saya sendiri. Ia juga saya anggap anak saya sendiri. Apalagi yang bersangkutan akan mengikuti ujian nasional," kata Nur Kalim saat mediasi di Polsek Wringinanom, Minggu (10/2/2019) seperti dilansir detik.com.

Sikap bijaksana Nur Kalim ini disambut baik Supiyan karena mediasi menjadi lebih mudah. "Yang bersangkutan (Nur Kalim) sudah memaafkan, tapi nanti si siswa juga membuat permohonan maaf melalui video agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan," kata Supiyan.