Tiket Pesawat Mahal, Kemenhub: Maskapai Butuh Hidup

TIM BERKAS 34
Ilustrasi maskapai/int
Ilustrasi maskapai/int

RIAU24.COM -  Dirjen Perhubungan Udara Kemenhub Polana B Pramesti di Bandara Soekarno Hatta mengatakan bahwa penyebab tiket pesawat dirasakan tinggi karena hal itu merupakan low season.

"Jika dirasakan mahal harga tiket pesawat itu karena low season. Dan kalau sudah begitu, maskapai butuh biaya untuk hidup. Itu salah satu penyebabnya," kata Polona yang dikutip pada Kamis (14/2/2019) dari Republika.co.id.

Polona menilai tiket pesawat yang dijual saat ini tidak terlalu tinggi dan beradap pada batas wajar. "Hingga sekarang ini masih di dalam batasnya. Tidak ada yang melanggar melebihi tinggi dari batas atas tiket pesawat," kata dia.

Baca Juga: Dijuluki Crazy Rich Bantul, Ini Sumber Kekayaan Soimah

Tentang sepinya penumpang, dikatakannya juga bukan sepenuhnya atas mahalnya tiket atau tarif bagasi yang berlaku. "Penurunan ini merata di seluruh maskapai, dan ini setiap tahun penerbangan terutama pada Indonesia yang di bulan Januari dan Februari," ungkap dia, "Dan selanjutnya akan kembali normal pada Maret."

Selama low season menurut Polana semua pihak memiliki peran tersendiri untuk mengatasinya, tidak hanya pemerintah pusat, tetapi juga peran dari pemerintah daerah dan seluruhnya untuk bagaimana cara meningkatkan demand

Baca Juga: Jual Eceran Dilarang, Pemerintah Naikkan Harga Rokok Mulai Bulan Depan

Sejak akhir tahun lalu, maskapai menjual tiket pada kisaran tarif batas atas. Setelahnya, Maskapai yang tergabung dalam National Air Carrier Association (Inaca) sepakat akan menurunkan harga tiket pesawat.

Setelah kesepakatan tersebut, dikatakan bahwa masyarakat bisa melihat bagaimana perkembangannya setelah patokan presentase penurunan harga tiket ditentukan. Sebab, adanya perbedaan daya beli masyarakat di setiap daerah.(***)


R24/phi

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak