Ahli: Gojek Diminta Berhenti Perang Tarif Dengan Grab
RIAU24.COM - Perang tarif antara dua aplikasi ojek online Gojek dan Grab menarik perhatian pakar industri digital Universitas Indonesia Harryadin Mahardika yang sangat menyarankan Gojek mundur dari perang tarif dengan Grab.
Dia berpendapat bahwa persaingan seperti itu akan mengancam keberlanjutan bisnis dan menghambat inovasi dalam investasi teknologi taksi online.
"Ini benar-benar tidak sehat dan mengganggu inovasi yang disebabkan oleh berkurangnya keuntungan dari uang yang 'dibakar' dalam promo tarif yang akan mempengaruhi mitra atau pengemudi," kata Harryadin di Jakarta, Minggu.
Dia berpendapat bahwa Gojek telah menyematkan desain bisnis dan ekosistemnya yang terlihat lebih matang, yang menurutnya telah menciptakan pelanggan setia. Kekuatan ini, katanya, adalah elemen yang lebih terpuji untuk mendominasi pasar dibandingkan dengan menawarkan promo tarif yang tidak masuk akal.
Dia juga mengatakan bahwa pengembangan layanan dan fleksibilitas manajemen dalam menerima input dari penggeraknya dipandang sebagai elemen utama di antara masyarakat. Harryadin berpendapat bahwa membentuk loyalitas konsumen dapat dioptimalkan melalui inovasi dan peningkatan umum pada layanan aplikasi.
"Anda bisa menyaksikannya sendiri, Gojek memiliki keluhan yang relatif sedikit," kata Harryadin.