RIAU24.COM - Sebuah studi yang dilakukan oleh perusahaan riset yang berbasis di Singapura, ValueChampion, menemukan bahwa Indonesia merupakan negara paling berbahaya kedua bagi wanita di kawasan Asia Pasifik. Dari 14 negara, India, Indonesia dan Filipina dianggap sebagai yang paling tidak aman bagi perempuan.

Studi ini mengutip akses di bawah standar untuk perawatan kesehatan, lemahnya undang-undang tentang keselamatan wanita dan ketidaksetaraan gender secara keseluruhan sebagai alasan mengapa ketiga negara berada di bagian bawah daftar. India mendapat skor terendah, diikuti oleh Indonesia, yang berada di peringkat ke-13, dan Filipina di urutan ke-12.

"Sikap patriarkal yang mengakar kuat baik karena kepercayaan budaya atau agama menyebabkan wanita lebih khawatir akan kesejahteraan mereka daripada di negara lain dalam daftar kami," tulis Anastassia Evlanova yang merupakan analis riset di ValueChampion.

Aktivis di Indonesia mendorong pemerintah untuk mengesahkan RUU tentang kekerasan seksual, yang menghadapi perlawanan dari Muslim konservatif. RUU ini telah dibahas oleh Dewan Perwakilan Rakyat sejak 2016 dan pertama kali diusulkan setelah pemerkosaan dan pembunuhan seorang gadis berusia 14 tahun di Bengkulu pada tahun yang sama.

Kekerasan seksual merajalela di Indonesia.

Sebuah survei nasional yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dan ditugaskan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak menemukan bahwa satu dari tiga wanita di Indonesia mengalami kekerasan dalam hidup mereka.