Nauzubillah, Ini Dua Dosa Yang Terus Mengalir Meski Orangya Sudah Meninggal
Seperti yang disabdakan Rasulullah, “Tidak ada satu jiwa yang terbunuh secara dzalim, melainkan anak Adam yang pertama kali membunuh akan mendapatkan dosa karena pertumpahan darah itu.” (HR. Al Bukhari, Muslim dan yang lainnya).
Jika di masa kini, maka dosa si pelopor tersebut contohnya seseorang wanita menggunakan celana pendek di hadapan publik. Sebelumnya, celana pendek hanya digunakan di rumah. Namun melihat wanita tersebut menggunakannya di khalayak ramai, para wanita pun mengikutinya hingga banyak sekali wanita bercelana mini.
Contoh lain, seorang wanita mendesain sebuah baju ataupun hijab yang menarik namun ternyata tak sesuai syariat. Para wanita kemudian tertarik dan meniru gayanya. Ia pun mendapat dosa setiap orang yang menirunya.
Bayangkan jika seorang tersebut mengunggah gaya bajunya di medsos, atau ia muncul di layar kaca, maka berapa jumlah orang yang melihatnya dan menirunya?!
Termasuk dalam dosa jenis ini yakni seorang wanita membuka aurat di depan umum hingga para pria memandanginya. Di antara mereka kemudian terdapat pria-pria yang menikmatinya. Maka wanita tersebut mendapatkan setiap dosa pandangan mata pria yang menikmati auratnya. Lagi-lagi, di era digital seperti sekarang sangat mudah untuk seseorang muncul di hadapan massa meski ia berada di dalam rumah sekalipun.
Dosa si pelopor ini banyak ragamnya dan tak hanya yang telah disebutkan di atas. Untuk mengetahuinya, lihatlah dampaknya. Perbuatan maksiat jenis apapun jika ditiru orang lain maka dosanya akan terus mengalir menjadi dosa jariyah.