RIAU24.COM -  Pasar Malaysia masih terbuka lebar bagi produk-produk dari Indonesia. Untuk itu, para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Indonesia harus mengambil peluang tersebut untuk mengembangkan usahanya.

Demikian disampaikan Coach Muhammad Noor Zaki, Ketua Himpunan Muslim Nusantara Malaysia dalam Pelatihan Keterampilan Berusaha Season 11 yang Ditaja anggota DPRD Bengkalis, H. Azmi Rozali, S.IP, M.Si di Gedung Budaya Loka Patra Kompleks Pertamina RU II, Sei Pakning, Bengkalis, Minggu (7/4/2019).

Menurut Coach Zaki, untuk masuk ke pasar Malaysia tidak lah terlalu sulit asal memenuhi persyaratan yang telah ditetapkan pemerintah Malaysia. " Ada tiga hal yang wajib dipenuhi pelaku UMKM kalau ingin produknya masuk ke pasar Malaysia, pertama harus ada label halal dari MUI Indonesia, kedua ada keterangan fakta nutrisi di kemasan produk dan ketiga ada tanda barcode produk," jelasnya.

Selain itu, tambah Zaki, produk yang dijual harus memiliki nilai lebih dibanding produk lain yang ada di pasaran. " Disinilah diperlukan kreativitas dan inovasi dari pelaku UMKM dalam menghasilkan suatu produk. Nilai lebih itu bisa dari sisi harga yang lebih murah, rasa yang unik, kemasan yang menarik dan sebagainya," kata Ketua Perhimpunan Pengusaha Muslim Nusantara Malaysia ini.

Dikatakan Zaki, banyak pengusaha Malaysia yang sedang menjajaki produk-produk dari Indonesia untuk dipasarkan di Malaysia. "Selama beberapa bulan terakhir saya sering membawa rombongan pengusaha Malaysia ke sejumlah kota di Indonesia untuk menjajaki kerjasama bisnis, lusa saya akan ke Medan untuk kegiatan yang sama," jelasnya.

Di tempat yang sama, Coach Jimisiah Ja'far memaparkan kepada para peserta pelatihan bagaimana caranya meningkatkan omset minimal Rp 2 juta perhari. Menurutnya, kunci untuk meningkatkan penghasilan pelaku UMKM adalah membuat program-program penjualan yang kreatif untuk mengikat loyalitas konsumen.