PBB Dibuat Kebakaran Jenggot, Ini Pengakuan Saksi Prabowo di Hadapan Hakim MK

R24/wan
Sejumlah saksi Prabowo saat diambil sumpah dalam sidang lanjutan di MK. Foto: int
Sejumlah saksi Prabowo saat diambil sumpah dalam sidang lanjutan di MK. Foto: int

RIAU24.COM -  Salah satu saksi yang dihadirkan kuasa hukum pasangan calon presiden dan wakil presiden Prabowo-Sandiaga, adalah Hairul Anas Suaidi. Di hadapan majelis hakim Mahkamah Konstitusi (MK), pria yang tercatat sebagai caleg dari Partai Bulan Bintang (PBB), mengungkapkan pelatihan untuk saksi yang digelar Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo-KH Ma'ruf Amin. Menurutnya TKN mengajarkan untuk melakukan kecurangan.

Kesaksian itu dilontarkannya di hadapan majelis hakim MK, dalam sidang lanjutan gugatan Pilpres, Kamis 20 Januari 2019 dini hari tadi. Belakangan, kesaksiannya itu membuat pihak PBB jadi kebakaran dan jenggot dan mengkritik keras kadernya itu.

Baca Juga: NasDem Riau Siapkan Pengacara untuk Kawal Kemenangan Afni-Syamsurizal di Pilkada Siak

"Jadi saya adalah caleg dari Partai Bulan Bintang yang merupakan pendukung Paslon 01, kemudian saya ditugaskan hadir dalam pelatihan saksi," ujarnya, dilansir kompas.

Dalam pelatihan di Jakarta, yang digelar beberapa bulan sebelum pemungutan suara  itu, Anas mengaku mendapatkan materi pelatihan kecurangan bagian dari demokrasi.

Menurut keponakan mantan hakim MK Mahfud MD itu, materi yang disajikan dirasa mengagetkan dan membuatnya merasa tidak nyaman. Ia kemudian menyontohkan tentang pengerahan aparat untuk kemenangan salah satu pasangan calon yang menurut dia tidak sesuai dengan prinsip demokrasi.

"Terlebih lagi menunjukkan gambar orang, tokoh, pejabat, kepala daerah yang diarahkan untuk memberikan dukungan logistik untuk salah satu paslon, ini mengganggu saya hingga pada akhirnya saya membantu 02," ucap Anas.

Tidak hanya itu, Anas Suadi juga mengakui Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengatakan, aparat tidak perlu netral dalam pemilu.  Meski demikian, menurut Anas, Ganjar tidak menyebutkan aparat yang dimaksud.

"Pak Ganjar bilang, aparatur buat apa netral. Sebaiknya ya bela 01, harus confident," kata Anas.

Seperti diketahui, Ganjar merupakan politisi PDI Perjuangan, partai politik pengusung pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin. Menurut Anas, Ganjar memberikan motivasi agar para peserta pelatihan dapat memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Dalam kesempatan itu, kuasa hukum Prabowo-Sandiaga, Bambang Widjojanto, menanyakan apakah dalam pelatihan terdapat materi untuk memenangkan jutaan suara. Menjabat itu, Anas mengatakan tidak terlalu detail untuk itu.

Ketika ditanya, apa diksi yang digunakan dalam pelatihan berkaitan dengan radikal dan ekstrim sengaja dipakai untuk menjadi bagian pemenangan. "Diksi antibhineka, khilafah memang diselipkan banyak. Memang berbau isu di media sosial, saya rasa materi-materi itu," kata saksi.

Baca Juga: PKB Ikut Sentil PDIP soal PPN 12 persen: Masa Lebih Setuju Subsidi Rakyat Dicabut?

Dikecam

Sementara itu, pernyataan Anas Suaidi langsung mengundang kritikan keras dari kubu PBB. Ia pun dituding bermental pecundang.

Pernyataan keras itu dilontarkan Ketua Bidang Pemenangan Presiden PBB, Sukmo Harsono. Ia mengatakan, sikap Anas menceritakan materi pelatihan saksi oleh TKN, sangat tidak beretika. Dia akan memaklumi jika Anas hanya berbicara soal 'robot' yang diklaim bisa membedah kecurangan situng KPU.

Ia menyebutkan, kesaksian Anas patut diragukan dari sisi kejujuran lantaran membocorkan amanah yang sempat diterimanya saat pelatihan saksi 01 setelah diangkat sebagai relawan tim IT BPN pascapemilu. ***

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak