Terang-terangan Bela Enzo, Fahri Hamzah Balas Sindir Pejabat yang Bangga Ideologi Komunis
"Dan suatu hari, mungkin ia pergi dengan para sahabatnya membawa bendera bertulis kalimat Tauhid, padahal ia bercita2 menjadi tentara INDONESIA dan belajar di Akademi Militer, itu mimpinya sejak kecil," tulis Fahri.
"Di terimalah dia sebagai taruna Akmil dengan nilai yg baik. Tetapi malang nasibnya, sebuah gambar kehidupannya di pesantren dengan bendera bertulis kalimat syahadat membuatnya dituduh radikal dan "terpapar HTI", bahkan ada yg menuduh TNI telah kemasukan teroris. #enzozenzallie," cuitnya lagi.
Tak hanya itu, Fahri juga menyesalkan polemik Enzo dan bendera hitam tauhid. Menurutnya, polemik ini telah menyeret kepada irasionalitas yang terlalu jauh.
Padahal, demokrasi yang diterapkan di Indonesia dan UU yang dibuat dirancang agar warga negaranya memiliki pikiran terbuka. Dia mengingatkan cara berpikir yang sempit terutama tentang agama, akan membuat Indonesia menyingkir dari kemajuan dunia.
"Jangankan menerima tamu, warga sendiri kita curigai," tulis Fahri.
Fahri kemudian menyampaikan ucapan terima kasih kepada TNI yang mempertahankan Enzo sebagai taruna Akademi Militer Magelang. Menurutnya, keputusan TNI itu sudah benar karena mempertimbangkan hak Enzo sebagai warga negara dan kemampuan yang dimilikinya.