Dibandingkan Dengan Jokowi, Duterte Justru Suruh Menterinya Pakai Mobil Sejuta Umat ini
RIAU24.COM - Pemerintah telah menetapkan Toyota Crown 2.5 HV G-Executive sebagai mobil dinas menteri Jokowi-Maruf Amin nantinya. Mobil itu merupakan pengganti Toyota Crown Royal Saloon yang dibeli di era Susilo Bambang Yudhoyono.
Untuk pengadaan mobil-mobil baru untuk para menteri di bawah era Jokowi menghabiskan dana senilai Rp147,229 miliar yang dipangkas dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2019.
Disaat pejabat Indonesia memilih mobil mewah sebagai tunggangan dinasnya, Presiden Filipina Rodrigo Duterte justru berencana mengganti sedan mewah pejabatnya dengan mobil harga terjangkau.
Kendaraan yang dipilih sebagai kendaraan baru para menteri di bawah kepemimpinannya adalah MPV Avanza yang diproduksi di Indonesia dan diekspor ke Filipina oleh PT Astra Daihatsu Motor.
Untuk diketahui, Duterter sebagai Presiden Filipina terpilih pada 2016 sempat mengumumkan bila pemerintahannya bakal menghemat anggaran belanja negara, salah satunya meliputi pengadaan mobil para menteri.
Duterte yang terpilih sejak tahun 2016 melarang para menteri di bawahnya untuk menggunakan mobil mewah sebagai kendaraan dinas.
"Duterte menginginkan Avanza karena itu yang termurah," kata Pantaleon Alvarez, rekan Duterte dikutip dari CNNIndonesia.com, Kamis, 22 Agustus 2019.
Menurut Alvarez yang juga menjabat sebagai Ketua DPR tersebut menyebut Duterte mengetatkan pengeluaran. Bukan cuma 'dipaksa' meninggalkan mobil mewah dan mahal, tetapi juga perjalanan dinas tanpa tiket pesawat kelas bisnis.
zxc2
Alvarez mengatakan dia akan memilih menggunakan mobil pikap ketika Duterte mengambil alih kekuasaan. Menurut Alvarez, Duterte sudah terbiasa dengan kendaraan jenis itu mengutip Asian Correspondent.
Seperti diketahui Astra Internasional berhasil menjadi pemenang dalam proses tender pengadaan kendaraan menteri negara atau pejabat setingkat menteri. Astra bakal menunjuk anak perusahaannya yaitu Toyota-Astra Motor (TAM) untuk pengadaan.
Astra menang dengan penawaran senilai Rp147,229 miliar mengalahkan dua perusahaan lain yang juga lolos ke tahap evaluasi yaitu New Ratna Motor Rp147,312 miliar dan Hadji Kalla dengan penawaran Rp147,575 miliar.
Adapun nilai pagu paket Rp152,54 miliar, sementara Harga Perkiraan Sendiri (HPS) lelang itu Rp147,312 miliar. Lelang diikuti sedikitnya 41 perusahaan dengan tanggal pembuatan 19 Maret 2019.