Kembalikan Kejayaan Industri Tekstil, Multistakeholder Sepakat Dorong Optimalisasi Bahan Baku Dalam Negeri
“Dengan sejumlah keunggulan seperti berbahan baku dari bumi Indonesia, bioodegradable, dengan harga yang bersaing, rayon bisa menjadi alternatif sekaligus masa depan bahan baku tekstil Indonesia,” sebut Direktur APR Basrie Kamba.
Hal senada turut disampaikan oleh Ketua Asosiasi Pertekstilan Indonesia Ade Sudrajat. Ade melihat viscose rayon, yang memiliki sifat alami dan mudah terurai akan sangat membantu dalam meningkatkan nilai ekspor industri TPT di Tanah Air.
“Jarang sekali saya mendengar produk tekstil yang everything Indonesia. Yang bisa sustainable dan bisa kita promosikan terus menerus adalah rayon ini yang bisa menjadi produk dari Indonesia yang mendunia,” ucap Ade.
Ia juga berharap, Indonesia dapat mengembangkan Research & Development di sektor tekstil agar dapat terus menghasilkan bahan tekstil yang memenuhi harapan konsumen. "Termasuk bahan viscose ini, harus terus dikembangkan produksinya sehingga semakin banyak yang berminat," harapnya.
Pada kesempatan yang sama, Redma Gita selaku Sekretaris Jenderal Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) mendesak pemerintah harus segera membuat kebijakan strategis demi bertahan di tengah gempuran impor.
"Banyaknya produk impor yang masuk, membuat industri dalam negeri kewalahan. Bahkan beberapa pabrik harus gulung tikar karena kesulitan bersaing. Jika kondisi ini terus berlanjut maka dalam waktu dua tahun ke depan TPT akan mengalami ancaman defisit neraca perdagangan,” pungkas Redma.