Kualitas Udara di Siak Berbahaya, Diskes Himbau Warga Kurangi Aktivitas di Luar Rumah
RIAU24.COM - Kondisi udara di Kabupaten Siak Kamis 12 September 2019 kembali memburuk, pasca kebakaran lahan dan hutan (karlahut) di beberapa wilayah di Riau belakangan ini. Jarak pandang terlihat sedari pagi hari hanya 500 meter, sehingga Ikon Negeri Istana Matahari dari timur seperti Istana Siak, Jembatan Tengku Agung Sultanah Latifa, dan Gedung Daerah Siak, tiba-tiba menghilang tertelan pekatnya asap.
Dari data Air Quality Monitoring (AQM) milik BMKG, Kamis 12 September 2019 pukul 10.00 WIB hingga Pukul 12.00 WIB menyentuh range warna Hitam, dikonsentrasi Partikulat Molekul (PM) 10 pada angka >500 yang artinya sangat berbahaya.
"Kondisi udara kita sangat buruk sejak pagi tadi, range warna pada PM10 telah berubah menjadi hitam dengan angka lebih dari 500," ungkap Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Siak, Ardhayani.
Sementara itu, kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Siak R Toni Chandra menghimbau kepada masyarakat, agar dapat mengurangi aktifitas di luar rumah. "Kondisi udara sangat tidak stabil, perbanyak minum air putih, dan kita himbau kepada masyarakat agar mengurangi beraktifitas diluar ruangan," himbaunya.