Papua Masih Berkecamuk, Din Syamsuddin: Negara Gagal Jalankan Konstitusi Dan Lindungi Rakyat
RIAU24.COM - Semua yang memiliki hati nurani sangat sedih dengan terjadinya tindak kekerasan di Wamena, Papua yang menimbulkan puluhan korban meninggal mengenaskan dan ratusan lain mengalami luka-luka berat dan ringan.
Menurut Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) M. Din Syamsuddin dalam keterangannya kepada wartawan, Sabtu 28 September 2019 mengatakan kejadian tersebut tidak terlepas dari peristiwa di Papua sejak beberapa waktu lalu berupa aksi unjuk rasa di Sorong, Manokwari, Jayapura, dan tempat-tempat lain bahkan Ibukota Jakarta yang memprotes ketidakadilan dan bahkan menuntut kemerdekaan.
Seyogyanya lanjut mantan Ketua Umum Muhammadiyah ini, gerakan protes itu sudah bisa diatasi dan diantisipasi, dan terutama faktor picunya di Surabaya berupa penghinaan terhadap orang Papua sudah harus cepat ditindak tegas.
"Tapi, kita menyesalkan respon aparat keamanan dan penegakan hukum sangat lamban dan tidak adil,"kata Din melansir dari RMOL. Sabtu 27 September 2019.
Dengan berlanjutnya tindak kekerasan ini, sambung Din, maka akan dapat disimpulkan bahwa negara tidak hadir membela rakyatnya. Negara gagal menjalankan amanat konstitusi yakni melindungi rakyat dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Negara juga berperilaku tidak adil dalam menghadapi aksi unjuk rasa yang sebenarnya absah di alam demokrasi.