Diancam Sanksi Ekonomi Oleh Amerika, Presiden Turki Erdogan: Tidak Ada Gencatan Senjata

R24/saut
Presiden Turki Erdogan
Presiden Turki Erdogan

RIAU24.COM -  Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan menolak dilakukannya gencatan senjata di di timur laut Suriah. Ia menegaskan tidak khawatir dengan sanksi apa pun yang akan diberikan Amerika dan sekutunya.

"Mereka mengatakan 'nyatakan gencatan senjata.' Kami tidak akan pernah mengumumkan gencatan senjata," kata Erdogan kepada wartawan saat kembali dari perjalanan ke Azerbaijan Selasa malam (15/10) seperti dikutip repulika.

Pemimpin Turki itu juga mengesampingkan desakan perundingan dengan pasukan Kurdi di Suriah. Hari Rabu Erdogan mengatakan: "Ada beberapa pemimpin yang berusaha menengahi ... Tidak pernah ada hal seperti itu dalam sejarah Republik Turki, seperti negara-negara lain yang duduk di satu meja dengan organisasi teror."
Ancaman sanksi

Para pejabat AS mengancam akan menjatuhkan sanksi lebih keras lagi terhadap Turki, jika terus menolak untuk menghentikan serangannya. Bentuk sanksi ekonomi paling efektif yang dibahas di Washington adalah untuk menghalangi akses Turki ke pasar keuangan AS.

Gedung Putih dalam sebuah pernyataan mengatakan: "Wakil Presiden Pence akan menegaskan kembali komitmen Presiden Trump untuk terus menerapkan sanksi ekonomi terhadap Turki sampai resolusi tercapai."

Turki mulai melancarkan operasi militernya di Suriah timur laut pekan lalu, setelah AS mengumumkan penarikan pasukannya dari wilayah itu. Para kritikus menuduh Presiden Donald Trump sengaja meninggalkan milisi Kurdi di Suriah yang selama ini membantu AS memerangi ISIS.

Donald Trump membela tindakannya sebagai bagian dari rencana untuk membebaskan AS dari perang "tak berkesudahan" di Timur Tengah. Namun, dia menghadapi kritik keras - baik di luar negeri maupun dalam negeri.

Dewan Keamanan PBB kemungkinan akan bertemu pada hari Rabu untuk membahas perkembangan terbaru di Suriah, kata kalangan diplomat di New York.***

 

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak