Turki dan Rusia Mulai Patroli Gabungan di Suriah Timur Laut

R24/riko
Foto (internet)
Foto (internet)

RIAU24.COM -  Pasukan Turki dan Rusia memulai patroli darat gabungan pertama mereka di Suriah timur laut pada Jumat 1 November 2019 sesuai kesepakatan antara dua negara. Keduanya sepakat memaksa milisi Kurdi menjauh dari wilayah dekat perbatasan Turki.

Turki dan aliansinya di Suriah meluncurkan serangan lintas perbatasan pada 9 Oktober terhadap milisi YPG Kurdi. Mereka berhasil merebut kontrol lahan 120 km di sepanjang perbatasan.

Baca Juga: Mantan Marinir AS Akan Diekstradisi Dari Australia Atas Tuduhan Melatih Pilot Militer Tiongkok Secara Ilegal

Pekan lalu, Ankara dan Moskow sepakat memindahkan pejuang Kurdi ke wilayah dalam jarak minimal 30 km dari perbatasan selatan. Rusia menyatakan pada Turki bahwa YPG telah meninggalkan wilayah perbatasan yang disebut zona aman itu.

"Kendaraan bersenjata Turki melintasi jalanan di sepanjang perbatasan untuk bergabung dengna militer Rusia," ungkap tayangan televisi Reuters yang diambil di sisi perbatasan Turki.

"Unit darat dan udara terlibat dalam patroli di wilayah kota Darbasiya, perbatasan Suriah," papar Kementerian Pertahanan (Kemhan) Turki di Twitter sambil menunjukkan foto para tentara sedang mempelajari peta dan empat kendaraan bersenjata.

Kemhan Rusia menyatakan patroli gabungan 110 km dengan polisi militer Rusia itu dimulai di Darbasiya dan melintasi sepanjang perbatasan.

Baca Juga: Jembatan Runtuh Di Brasil, Asam Sulfat Tumpah Ke Sungai Picu Krisis Ekologis

Sebelumnya, Kemhan Turki menyerahkan 18 pria tentara Suriah pada Rusia. Mereka ditahan di Suriah dekat perbatasan Turki pekan ini.

 


Sumber: Sindonews

Tulisan ini merupakan kiriman dari member Riau24. Isi dan foto artikel ini sepenuhnya merupakan tanggung jawab pengirim.

Tampilkan lebih banyak