RIAU24.COM - Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penata Ruangan (PUPR) Dadang Rukmana mengakui bahwa pembangunan Turap Masjid Raya Provinsi Riau jalan Palas Arengka II asal-asalan seperti apa yang disampaikan wakil ketua DPRD Riau Asri Auzar dalam sidaknya beberapa waktu laku.
Dan sebagai yang bertangung jawab dalam proyek ini pihaknya kata Dadang akan memperbaikinya. "Sebagai yang bertangung jawab atas proyek ini kita akan memperbaikinya, dan sudah Saya sampaikan pada Pak Zulkifli Rachman PPK nya, "kata Dadang. Selasa 3 Desember 2019.
Baca Juga: IZI Riau Gelar Mini Konser dan Penggalangan Dana Palestina di SMK Farmasi Ikasari
Memang diakui Dadang waktu sidak itu Dirinya tidak ada dilokasi karena tengah berada di Jakarta. Kendatipun demikian sebagai kepala dinas PUPR Ia sudah menyampaikan kepada PPK dari proyek ini Zulkifli Rachman untuk memperbaikinya.
"Saya juga tidak tahu berapa panjang Turap itu sebab yang menandatangi kontrak itu pak Zul, dan pencariannya juga tidak tahu " bebernya.
Soal pemakaiaan aset pemerintah berupa Sheet Pile (dinding tanah) milik provinsi Riau tanpa adanya pergantian atau hitam dan putih, Dadang menegaskan akan menganti aset tersebut. Dan berapa jumlahnya Dia mengaku tidak tahu.
"Itu dibayar dan diganti, DOnya ada tahun 2018, jadi sama pak Zul aja lah ya dan harga Sheet Pile itu tidak sampai 50 miliar, " jelasnya.
Sebelumnya sejumlah anggota DPRD Riau melakukan Inspeksi mendadak (Sidak) di Pembangunan Masjid Raya Provinsi Riau di jalan Palas Arengka II tepatnya tidak jauh di bawah jembatan Siak II yang sebelumnya lahan Dinas PU untuk tempat peralatan. Kamis 28 November 2019.
Sidak itu dipimpin oleh wakil ketua DPRD Riau, Asri Auzar didampingi Kelmi Andri, dan Komperensi. Sidak berlangsung sekitar pukul 10.00 WIT.
Asri Auzar saat diwawancarai merasa geram dan emosi atas kinerja yang dilakukan oleh pihak kontraktor dan Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Penataan ruang (PUPR) . Dimana dalam Sidak itu Ia melihat Turap Masjid Raya Provinsi Riau itu dibangun asal-asalan yang tidak sesuai dengan standar bangunan.
"Yang sebelah sini hampir roboh dan sebelah sini kayak cacing kayak ular keduanya silahkan periksa kalau tidak percaya, saya tidak bohong, " kata Asri kepada awak media dengan nada tinggi sambil menunjuk Turap yang bermasalah tersebut.
"Saya juga melihat aset material berupa Sheet Pile (dinding tanah) milik provinsi Riau digunakan untuk Turap ini. Ini Kok berani-beraninya mereka mengambil aset tanpa adanya hitam dan putih, "tambah Asri
Baca Juga: IZI Perwakilan Riau Gelar Penggalangan Dana Peduli Sukabumi di SMPN 4 Tambang Kampar
Jadi lanjut Asri apa yang ditemukaan ini, dirinya sangat prihatin dan sangat menyayangkan lantaran dikerjakan secara acak-acakan. Ia meminta kepada Gubernur Riau segera melakukan evaluasi terhadap pekerjaan di PUPR.
" Temuan ini juga insyaallah akan saya naikkan pada pihak yang berwajib. Karena proyek ini sudah sangat memilukan karena pengerjaanya acak-acakan, "tuturnya.
Memang diakui Asri pembangunan ini sangat dibutuhkan masyarakat tapi yang mengerjakanya harus sesuai bested atau Standar Opersional (SOP) dalam bested itu bukan asal-asalan atau dengan mencuri aset negara tanpa adanya perhitunganya.