Soal Jabatan Presiden Tiga Periode, Giliran Andi Arief Sindir Nasdem
RIAU24.COM - Partai NasDem termasuk yang menjadi sorotan, setelah munculnya wacana penambahan jabatan Presiden RI menjadi tiga periode. Wacana ini menjadi heboh, karena penambahan masa jabatan itu mendorong terjadinya amandemen UUD 1945.
Seperti diketahui, wacana langsung menuai protes dan penolakan dari berbagai pihak, termasuk elite partai politik. Bahkan respon pun datang dari Presiden Jokowi, yang dengan terang-terangan menyebut wacana itu seperti menampar wajahnya.
Kali ini, sindiran terhadap NasDem datang dari Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Andi Arief.
"Buat Partai Nasdem, agar mendengar statemen Pak SBY bulan April 2014, SBY menolak soal tiga periode jabatan," cuitnya, pada akun Twitternya, @AndiArief_, Kamis 5 Desember 2019.
Dilansir viva, dalam cuitannya itu, Andi menyertakan sebuah unggahan video terkait pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY. Menurut Andi, pernyataan SBY itu disampaikannya pada April 2014 lalu. Ketika itu, SBY masih menjabat periode kedua sebagai RI-1.
Sebelumnya, Andi Arief juga menampilkan tangkapan layar cuitan SBY dalam akun Twitternya. Dalam tangkapan layar itu, tertulis "Presiden SBY: Andaikata saya bisa maju utk yang ketiga kalinya & tdk dilarang konstitusi $ UU, saya pun mengatakan 'Tidak akan maju lagi".