Dianggap Terlalu Mahal, Jokowi Minta Prabowo Tawar Harga Alat Perang
RIAU24.COM - Harga senjata yang ditawarkan ke Indonesia, dianggap oleh Presiden Joko Widodo masih kemahalan. Hal ini membuat Menteri Pertahanan Prabowo Subianto nego harga ke pedagang senjata. Seperti yang diketahui, Indonesia membutuhkan alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang memadai.
Dilansir AFP pada Oktober 2018 lampau, Indonesia memiliki proyek kersama pembuatan pesawat tempur dengan Korea Selatan, namanya proyek Korea Fighter eXperimental/Indonesia Fighter eXperimental (KFX/IFX). Ini bukan proyek baru tapi belum rampung juga sampai sekarang. KFX adalah proyek senilai 8 triliun Won atau sekitar USD 7 miliar. Tujuan proyek ini untuk mengembangkan armada dari 120 pesawat tempur generasi baru yang asli, guna menggantikan pesawat Korsel bikinan Amerika Serikat (AS) yang semakin menua, yakni F-4 dan F-5. Industri Kedirgantaraan Korea dan kedirgantaraan raksasa AS, Lockheed Martin, adalah kontraktor utama di proyek KFX itu. Mesin-mesinnya bakal disuplai oleh perusahaan besar General Electric.
Jakarta meneken persetujuan pada 2016 silam untuk menjadi mitra junior. Jakarta akan menangani 20 persen dari biaya proyek serta menerima satu pesawat purwarupa (prototype). 100 Pekerja Indonesia akan ikut ambil bagian dalam pengembangan dan proses produksi. Apakah detilnya kini sudah berubah? Belum ada keterangan detil sejauh ini.
Menteri Pertahanan (Menhan) Korea Selatan Jeong Kyeong-doo telah menemui Prabowo langsung di Indonesia, juga menemui Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud Md. Lawatan Kyeong-doo ke negara ini juga membahas proyek KFX/IFX.