Ancaman Korut Bayangi Pertemuan China, Jepang, dan Korsel
RIAU24.COM - Momok konfrontasi baru antara Pyongyang dan Washington membayangi pertemuan antara pemimpin China, Jepang, dan Korea Selatan (Korsel) minggu ini. Meningkatnya risiko tindakan Korut dapat mengakhiri relaksasi ketegangan yang tidak mudah dan menghentikan upaya diplomatik baru-baru ini.
Presiden Korsel Moon Jae-in dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe diperkirakan akan bertemu dengan Presiden China Xi Jinping secara terpisah pada hari Senin esok. Mereka kemudian akan melakukan perjalanan ke kota barat daya Chengdu untuk pertemuan tiga pihak dengan Perdana Menteri China Li Keqiang. Meskipun mereka diharapkan membahas berbagai masalah ekonomi, masalah Korut tampaknya akan mendominasi agenda pertemu segi tiga tersebut.
Pyongyang semakin frustrasi karena penghentian uji coba rudal nuklir dan jarak jauhnya belum mengakhiri sanksi ekonomi yang melumpuhkan. Negara ini pun menetapkan batas waktu hingga 31 Desember bagi Amerika Serikat (AS) untuk membuat konsesi, tetapi Washington belum juga bergerak.
Beberapa ahli percaya Korut mungkin siap untuk kembali meluncurkan rudal balistik antarbenua segera, yang kemungkinan akan mengakhiri perjanjian 2018 yang disepakati oleh pemimpinnya, Kim Jong-un, dengan Presiden AS Donald Trump.
"Menjaga stabilitas dan perdamaian Semenanjung Korea dan mendorong solusi politik untuk masalah Semenanjung Korea adalah untuk kepentingan China, Jepang dan Korea Selatan," kata Wakil Menteri Luar Negeri China Luo Zhaohui kepada wartawan seperti dilansir dari Reuters, Minggu (22/12/2019).
Utusan khusus AS untuk Korut, Stephen Biegun, telah bertemu dengan dua diplomat senior China selama kunjungan dua hari ke Beijing pekan ini. Pertemuan itu menyusul pertemuan serupa di Korsel dan Jepang beberapa hari sebelumnya, ketika para diplomat melakukan upaya terakhir untuk mencegah konfrontasi baru.