RIAU24.COM - Sebuah video baru telah muncul menunjukkan saat dua rudal menabrak sebuah pesawat penumpang Ukraina di atas ibukota Iran, Teheran, menewaskan semua 176 penumpang dan kru di dalamnya. The New York Times mengatakan telah memverifikasi rekaman kamera keamanan, yang menunjukkan dua rudal ditembakkan terpisah 30 detik, yang tidak satu pun menjatuhkan pesawat dengan segera.
Dalam video itu, pesawat terlihat terbang selama beberapa menit, terbakar, sebelum jatuh ke tanah dan meledak. Surat kabar itu mengatakan, serangan pertama melumpuhkan transponder pesawat sebelum terkena rudal kedua.
Selama berhari-hari, Teheran berulang kali membantah laporan bahwa pesawat Boeing 737-800 telah ditembak jatuh.
Video sebelumnya yang dirilis pada hari Jumat juga menunjukkan bahwa pesawat itu terkena rudal juga diterbitkan.
Video itu, pertama kali dilaporkan oleh surat kabar New York Times dan CNN, konsisten dengan pernyataan yang dibuat oleh pejabat Kanada, AS dan Inggris, yang mengatakan intelijen menunjukkan bahwa rudal Iran menjatuhkan pesawat itu, sebuah kesimpulan yang awalnya ditolak oleh Iran.
Kemudian pada hari Sabtu, komandan dirgantara Pengawal Revolusi Brigadir Jenderal Amir Ali Hajizadeh mengakui seorang operator rudal telah salah mengira pesawat itu memiliki rudal jelajah dan melepaskan tembakan. Rekaman buram kedua menunjukkan pesawat terbakar dan berputar kembali ke bandara Teheran, kata Times. Beberapa menit kemudian, meledak dan jatuh. Rekaman itu diambil dari atap di Bidkaneh, sebuah desa empat mil dari situs militer Iran, kata Times.
Baca Juga: Jembatan Runtuh Di Brasil, Asam Sulfat Tumpah Ke Sungai Picu Krisis Ekologis
Ribuan pengunjuk rasa yang marah, kebanyakan dari mereka adalah mahasiswa, turun ke jalan setelah tragedi itu, meneriakkan slogan-slogan menentang Republik Islam.
Iran mengumumkan penangkapan pertamanya atas penembakan tak sengaja pada hari Selasa, tanpa menyebutkan siapa atau berapa banyak orang yang telah ditahan.
Kantor berita Fars juga telah dikutip mengatakan bahwa orang yang mengambil video pertama juga ditangkap oleh pihak berwenang.
R24/DEV