Jokowi Tolak Pulangkan WNI Eks ISIS ke Indonesia
RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) menolak kepulangan warga negara Indonesia (WNI) eks ISIS ke Indonesia. Menurutnya ada perhitungan dan kalkulasi dulu yang harus dilakukan sebelum dilakukan pemulangan eks ISIS ini.
"Kalau bertanya pada saya, ini belum rapat terbatas (ratas) lho ya, kalau bertanya pada saya, saya akan bilang 'tidak'. Tapi masih dirataskan. Kita ini pastikan harus semuanya lewat perhitungan kalkulasi plus minusnya semuanya dihitung secara detail dan keputusan itu pasti kita ambil di dalam ratas setelah mendengarkan dari kementerian-kementerian dalam menyampaikan. Hitung-hitungannya," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta Pusat, mengutip dari Detik. Rabu 5 Februari 2020.
Sementara Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan wacana pemulangan 600 WNI mantan anggota ISIS ke Indonesia masih dikaji. Kajian mendalam itu bertujuan agar WNI eks ISIS tidak justru mempengaruhi warga. Memperlakukan eks ISIS harus hati-hati, tak boleh kalah hati-hati dengan cara memperlakukan WNI yang berpotensi terjangkit virus Corona. Perlu isolasi terlebih dahulu.
"Tentu kita pertama tidak ingin mereka yang sudah, apa ya namanya, terjangkit, terpapar radikalisme itu tentu kalau dikembalikan apakah melakukan penularan atau tidak," kata Ma'ruf di kantor Wakil Presiden, Jalan Veteran III, Gambir, Jakarta Pusat.
Terpisah Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud Md mengatakan pemerintah membentuk tim untuk mengkaji positif-negatifnya pemulangan mantan kombatan ISIS ke Indonesia. Belum ada keputusan sampai saat ini, apakah Indonesia bersedia memulangkan mereka atau tidak.
Ketua MPR RI, Bambang Soesatyo (Bamsoet) sendiri menyatkaan pada dasarnya MPR mendukung jika pemerintah memang ingin memulangkan para WNI tersebut. Bamsoet tak khawatir dengan kepulangan eks ISIS, asalkan sudah ada pertimbangan masak dan rencana tahap demi tahap sudah matang.