Jokowi Diminta Pecat Luhut Panjaitan Karena Lebih Fokus Pindah Ibukota Dari Pada Nyawa Rakyat Akibat Corona
RIAU24.COM - JAKARTA - Di tengah perjuangan para tenaga medis yang rela mengorbankan nyawa dan ketakutan rakyat Indonesia dari ancaman virus corona, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan ternyata masih fokus untuk terus melanjutkan pemindahan ibukota negara.
Sikap pemerintah, khususnya Luhut Panjaitan itu dinilai Direktur Eksekutif Lembaga Analisis Politik Indonesia, Maksimus Ramses Lalongkoe tidak tepat. “Pernyataan Luhut ini seolah menutup mata dengan kasus pendemik corona ini,” katanya , Minggu (29/3) seperti dilansir pojoksatu.id.
Harusnya, kata dia, pemerintah bisa lebih peka terhadap kekhawatiran yang dialami masyarakat. Sebab saat ini, wabah virus corona terus meluas. Berdasarkan data per hari ini, jumlah pasien yang dinyatakan positif corona mencapai 1285, dan pasien meninggal 114 orang.
“Mereka sebagai penguasa harusnya hindari dulu pernyataan-pernyataan yang justru mendapat kritikan publik di tengah situasi bangsa dilanda bencana dasyat, bencana yang tak lazim hingga mengganggu aktivitas perekonomian masyarakat,” paparnya.
Bahkan ia berharap, Presiden Joko Widodo memberikan tindakan tegas kepada menteri dua periode tersebut karena dinilai telah menyakitkan hati masyarakat. “Luhut kurang peka dan kurang sensitif dengan situasi saat ini dan menurut saya, Jokowi harus segera ganti Luhut jadi menteri,” tandasnya.
Diketahui, pemerintah melalui Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan memastikan pemindahan Ibukota tetap berjalan. Bahkan kementerian terkait sudah melakukan komunikasi dengan beberapa investor untuk pemindahan ibukota ke Kalimantan Timur.***