Setelah Amerika, Giliran Inggris Menuntut Pemerintah China Jujur Soal Asal Muasal Virus Covid-19
Komite Urusan Luar Negeri Inggris telah memperingatkan bahwa kampanye disinformasi yang diatur China soal virus corona telah mengorbankan nyawa warga Inggris.
Dalam laporan itu, anggota parlemen mengatakan China berusaha menutupi apa yang sebenarnya terjadi ketika wabah dimulai di mana seharusnya mereka memiliki peran kunci dalam mengumpulkan data penyebaran.
China sendiri menyatakan tidak ada bukti bahwa wabah itu dimulai di sana. Kedutaan besar China di London mengatakan belum ada kesimpulan ilmiah atau medis" tentang asal-usul Covid-19 dan menyatakan penelusuran masih berlangsung.
Sebelumnya sebuah lembaga pemikir asal Inggris, Henry Jackson Society (HJS), membuat laporan mengenai kemungkinan menggugat China secara hukum atas pandemi virus corona (Covid-19).
Mereka berpendapat bahwa China harus dituntut dengan hukum internasional dan didenda triliunan dolar AS karena menutupi awal mula munculnya wabah virus corona, yang menyebabkan lebih dari 60 ribu kematian dan dampak ekonomi di berbagai negara.
Berdasarkan informasi, pada 31 Desember 2019, China melaporkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) tentang virus tersebut, tetapi menyebutkan bahwa tidak ada bukti virus dapat menular dari antarmanusia.***