Jadi Sorotan Media Asing, Respon Indonesia Terhadap Pencegahan Virus Corona Tuai Kritik Tajam Dari Para Ahli Dunia
Namun, situs penghitungan pandemi Worldometer menunjukkan Indonesia memiliki salah satu tingkat pengujian terendah di dunia. Hanya 184 dari setiap juta orang di negara ini telah diuji dibandingkan dengan 2.043 untuk setiap juta di Thailand dan 20.629 untuk setiap juta di Jerman.
Indonesia juga mengalami kelangkaan alat pelindung diri (APD). Setidaknya 12 dokter Indonesia, termasuk direktur dua rumah sakit, meninggal setelah mengontrak COVID-19 di tempat kerja, sementara sebagian besar petugas kesehatan di seluruh negeri menggunakan jas hujan sebagai gaun medis.
Awal bulan ini, gugus tugas COVID-19 Indonesia mengatakan kelangkaan akan diatasi dengan memperlengkapi hampir 3.000 pabrik garmen di seluruh negeri untuk menghasilkan 17 juta PPE.
"Kami memiliki industri manufaktur yang sangat besar yang dapat bergerak sangat cepat untuk menghasilkan hal-hal yang kami butuhkan. Industri garmen kami mulai memproduksi jas hazmat," kata sumber itu.
"Dalam satu minggu kami akan memproduksi satu juta masker wajah per hari. Dalam dua minggu [pembuat vaksin milik negara] Bio Farma akan memproduksi batch pertama dari 4.000 alat tes untuk menganalisis 100.000 kasus yang dicurigai. Kami bekerja sangat keras untuk menggembleng semua industri kita. "
Sumber itu mengatakan Indonesia juga meningkatkan 132 rumah sakit, meningkatkan gaji medis dan melatih staf baru dalam perawatan paru-paru: "Kami tahu ini adalah masalah. Banyak staf medis kami tidak terlatih dengan baik. Ini akan memakan waktu dua atau tiga bulan untuk melakukannya. . "