Sedikitnya 19 Pelaut Terbunuh Setelah Rudal Iran Secara Tidak Sengaja Menyerang Kapal Mereka Sendiri
Badan Anadolu Turki mengatakan sedikitnya 20 orang telah tewas dan ada sebanyak 40 anggota awak di kapal Konarak. Anadolu mengatakan insiden itu dianggap "kesalahan manusia", mengutip sumber-sumber di Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Iran secara teratur mengadakan latihan di Teluk Oman, yang dekat dengan Selat Hormuz yang strategis, mulut sempit Teluk, yang dilalui oleh 20 persen minyak dunia.
Media Iran jarang melaporkan kecelakaan selama latihannya, menandakan beratnya insiden itu. Insiden itu juga terjadi pada saat ketegangan yang meningkat antara Iran dan Amerika Serikat. Hubungan antara kedua musuh telah memburuk secara tajam sejak 2018, ketika Presiden AS Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015 antara negara-negara besar dan Iran.
Washington kemudian memberlakukan kembali sanksi terhadap Teheran, melumpuhkan ekonominya. Permusuhan semakin dalam pada awal Januari, ketika AS membunuh komandan militer Iran Qassem Soleimani di Baghdad, ibukota Irak. Iran membalas pada 8 Januari dengan menembakkan rudal ke pangkalan-pangkalan di Irak di mana pasukan AS ditempatkan.
Pada hari yang sama, pasukan bersenjata Iran menembak jatuh sebuah jet penumpang Boeing 737 yang terikat Kyiv atas Teheran, menewaskan semua 176 orang di atas kapal. Militer mengakui kesalahan bencana itu, mengatakan hal itu terjadi ketika pertahanan udara Iran berada dalam siaga tinggi setelah menembakkan rentetan rudal ke sasaran AS di Irak.