7 Bulan Jabat Komut Pertamina, Pengamat Nilai Kinerja Ahok Seperti Ini
RIAU24.COM - Sudah tujuh bulan lamanya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok menjabat sebagai Komisaris Utama (Komut) di perusahaan minyak dan gas milik negara, Pertamina. Sejauh ini, kinerja mantan Gubernur DKI Jakarta itu dinilai belum menunjukkan hasil yang signifikan.
"Belum kelihatan yang signifikan setelah masuknya Ahok di Komisaris karena memang yang mengendalikan perusahaan kan Dirut (direktur utama, red) bukan komisaris," ungkap pengamat energi, Kurtubi.
Dilansir detik, Selasa 16 Juni 2020, di sisi lain Kurtubi menilai kolaborasi Nicke dan Ahok di Pertamina cukup bagus dalam pembatalan pembangunan kilang baru atau grass root refinery (GRR) di Bontang. Dia menilai, jika pembangunan kilang itu dilanjutkan maka hasilnya tidak akan efisien.
Menurutnya, kilang di Bontang yang direncanakan untuk untuk Indonesia Timur itu nantinya membutuhkan biaya produksi BBM yang mahal karena jaraknya yang jauh. Apalagi minyak mentahnya yang berasal dari impor.
"Minyak mentahnya berasal dari impor, bukan dari Kalimantan Timur, membutuhkan dermaga pelabuhan yang lautnya dalam, padahal pantai Bontang dangkal," terangnya.
Sementara Pengamat Energi dari Reforminer Institute, Komaidi Notonegoro mengatakan adanya Ahok di Pertamina lebih dominan dari sisi komunikasi publiknya. Ahok juga lebih banyak diberitakan media massa, ketimbang direktur utama.