Program OVOC Jadi Andalan Hadapi Pandemi, Produksi Nanas Penyengat Siak Terus Meningkat
"Para petani masih terus menanam dan memanen nanas seperti biasa. Kami beruntung bisa ikut program budidaya ini, karena masih bisa menghasilkan meski di tengah situasi COVID-19," tambah Supriyadi.
Supriyadi menceritakan awalnya ia sempat ragu dengan program budidaya nanas. Ia khawatir dengan pemasaran dan perawatan nanas apalagi dalam jumlah besar. Namun sejak memperoleh pembinaan dari Program Community Development (CD) PT Riau Andalan Pulp and Paper (RAPP), ia malah menjadi paling aktif mengembangkan usaha budidaya nanas di kampungnya. Melihat itu, tak sedikit masyarakat mengikuti jejaknya untuk memulai usaha berkebun nanas.
CD Officer RAPP, Dainar Rifai mengatakan saat ini kelompok tani Desa Penyengat sudah mandiri dan pihaknya hanya memberi pendampingan target dan prospek usaha di lahan seluas 58 hektar. Produksi kelompok tani binaan ini mencapai 110.350 buah nanas selama Januari-Maret 2020. Jumlah ini mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yakni 104.700 buah selama Oktober-Desember 2019 lalu.
CD Officer RAPP, Dainar Rifai mengatakan saat ini kelompok tani Desa Penyengat sudah mandiri dan pihaknya hanya memberi pendampingan target dan prospek usaha di lahan seluas 58 hektar. Produksi kelompok tani binaan ini mencapai 110.350 buah nanas selama Januari-Maret 2020. Jumlah ini mengalami peningkatan dari periode sebelumnya yakni 104.700 buah selama Oktober-Desember 2019 lalu.