Kunjungi Kampus Pondok Modern Gontor Putri 7 Rimbo Panjang, Gubri Syamsuar Apresiasi Penerapan Protokol Covid-19 yang Dilaksanakan Pengasuh
"Artinya, saat ini kita sudah mampu memutus mata rantai Covid-19. Untuk itu, masyarakat Riau diminta untuk mematuhi dan menjalankan imbauan pemerintah untuk keselamatan kita semua. Dan marilah kita berdoa kepada Allah SWT semoga musibah ini segera berakhir," harapnya.
Sementara itu, Kakanwil Kemenag Riau, Mahyuddin menambahkan bahwa Ponpes Gontor Putri 7 sejauh ini telah menerapkan protokol kesehatan. Di antaranya terkait jumlah siswa di kelas, yang biasanya sebanyak 30 orang per kelas, sekarang dibagi lagi menjadi 15 siswa per kelas. Begitu pula pengaturan tidur para santriwati, yang sudah diatur jaraknya sesuai protokol yang berlaku.
"Kami bersyukur dan berterima kasih. Kita harapkan Ponpes GP7 ini bisa dijadikan sebagai barometer bagi lembaga pendidikan dan pesantren lainnya khususnya di Riau. Tadi kami juga sudah sampaikan kepada Pak Gubernur bahwa mulai hari ini sebanyak 38 persen pondok pesantren sudah memulai proses belajar mengajar. Diharapkan semuanya mengacu pada apa yang sudah dikunjungi Gubri tadi. Jangan sampai mereka tidak menerapkan protokol kesehatan seperti yang ada di sini dan jangan sampai ada muncul klaster baru nantinya," pinta Mahyuddin.
Sedangkan pengasuh Pondok Modern Gontor Putri 7, KH Ma'ruf Chumaidi mengungkapkan, sejak awal GP7 sudah melakukan tindakan preventif guna mencegah penyebaran Covid-19. Di antaranya mengendalikan wali santri dan orang tua santri sudah dibatasi untuk melakukan kunjungan. Apalagi orang luar yang tidak dikenal sama sekali tidak diperbolehkan untuk masuk ke lingkungan pondok.
"Untuk kunjungan kita sudah membuat aturan khusus dan tetap patuh pada aturan pemerintah. Kita taat aturan, kita taat prosedur dan taat kebersamaan. Dan untuk proses belajar mengajar anak-anak kita juga sudah diatur sesuai aturan protokol kesehatan," terangnya.
"Begitu pula untuk sarana kesehatan sudah kita siapkan semua di lingkungan pondok ini. Dan waktu kunjungan kita batasi setiap hari hanya 1 jam saja. Untuk memperkuat imun para santri terus kita tingkatkan. Mulai dari nutrisi makan, lauk pauk dan penambahan subsidi madu tanpa membebani orang tua dan tidak menambah jumlah biaya santriwati. Begitu juga untuk seluruh aktivitas kita batasi dan jumlah waktu istrirahat santri kita tingkatkan," terangnya lagi, ***