RIAU24.COM -  JAKARTA - Politisi PDI Perjuangan, Rahmad Handoyo mengaku tidak kaget terkait sepinya pabrik mobil Esemka yang berdiri di Dusun II, Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali itu akibat krisis finansial yang sedang melanda Indonesia.

Menurutnya, kondisi tersebut merupakan sesuatu yang wajar akibat adanya badai Corona yang sedang melanda Indonesia. Terkait hal tersebut, dapat dimaklumi apabila manajemen Esemka merasa perlu untuk mengurangi jumlah pegawai.

“Saya kira ini sesuatu yang tidak istimewa, karena ini adalah suatu langkah bisnis, langkah usaha, dan demikian juga usaha lain. Di mana usaha lain, juga terkena dampak Covid-19, khususnya sektor otomotif,” ujarnya sebagaimana dikutip dari RMOL, Minggu (2/8).

Rahmad mengatakan, terjadi penurunan daya beli masyarakat. Menurutnya, masyarakat sudah kesulitan untuk membeli bahan makanan, alih-alih untuk membeli mobil. banyaknya korban PHK dan tidak memiliki jumlah uang yang besar menjadi salah satu faktor yang memengaruhi lesunya industri otomotif.

“Boro-boro mau beli mobil, bisa menyelesaikan cicilan mobil saja, selesai sudah alhamdulillah. Demikian halnya, kepada produsen semuanya, saya kira memiliki dampaknya juga pabrik Esemka ya,” katanya.

Politisi PDI Perjuangan ini menegaskan bahwa Esemka belum stabil dari sisi keuangan lantaran merupakan pemain baru di dunia otomotif. Akibatnya, mereka harus melakukan langkah-langkah strategis guna menyelamatkan perusahaan.