Perekonomian Indonesia Menyusut Untuk Pertama Kalinya Selama Lebih Dari 20 Tahun
RIAU24.COM - Ekonomi Indonesia mengalami kontraksi untuk pertama kalinya dalam lebih dari 20 tahun pada kuartal kedua karena upaya untuk mengendalikan virus corona memberikan pukulan terhadap permintaan konsumen dan aktivitas bisnis di ekonomi terbesar di Asia Tenggara itu.
Produk domestik bruto (PDB) menyusut lebih besar dari perkiraan 5,32 persen pada periode April-Juni dari tahun lalu, menurut data dari Statistics Indonesia, kontraksi pertama sejak 1999.
Ekonomi diperkirakan akan menyusut 4,61 persen, menurut jajak pendapat Reuters dari para ekonom, setelah tumbuh 2,97 persen tahun ke tahun di kuartal pertama. Dibandingkan dengan kuartal Januari-Maret, ekonomi mengalami kontraksi 4,19 persen berdasarkan penyesuaian musiman.
Data menunjukkan efek berbasis luas dari kejatuhan pandemi, dengan rumah tangga membatasi pengeluaran dan bisnis menunda investasi, sementara ekspor juga dilanda permintaan global yang lebih rendah dan harga komoditas.
Saham Indonesia berubah negatif, dengan indeks saham acuan tergelincir hampir 0,3 persen setelah angka ekonomi dirilis, sementara mata uang rupiah tidak berubah terhadap dolar AS.
Bank HSBC yang berbasis di London mengatakan kontraksi secara luas sesuai dengan harapannya. "Tapi ini seharusnya tidak mengurangi kerusakan sosial ekonomi yang disebabkan oleh virus, yang berisiko meninggalkan bekas luka jangka panjang," katanya dalam catatan penelitian yang dikirim ke Al Jazeera.