Puluhan Ribu Orang Lakukan Demonstrasi Besar-Besaran di Belarusia
RIAU24.COM - Puluhan ribu pengunjuk rasa oposisi telah berunjuk rasa di ibu kota Belarusia untuk demonstrasi terbesar namun menentang pemilihan kembali Presiden Alexander Lukashenko yang disengketakan, bahkan ketika pemimpin itu menolak seruan untuk mundur dan mengadakan pemungutan suara baru.
Dalam pidatonya yang menantang di unjuk rasa yang lebih kecil dari pendukungnya sendiri di Lapangan Kemerdekaan Minsk, Lukashenko mengatakan Belarusia akan "mati sebagai negara jika setuju untuk mengadakan pemilihan baru di bawah tekanan" dan menuduh NATO berkumpul di perbatasan barat negaranya.
"Saya memanggil Anda ke sini bukan untuk membela saya ... tetapi untuk pertama kalinya dalam seperempat abad, untuk mempertahankan negara Anda dan kemerdekaannya," kata pemimpin berusia 65 tahun itu.
Belarusia diguncang oleh protes jalanan selama seminggu setelah pengunjuk rasa menuduh Lukashenko mencurangi pemilihan presiden Minggu lalu di mana ia mengklaim telah mendapatkan 80 persen suara.
Lukashenko, yang telah memerintah Belarusia selama 26 tahun terakhir dan menghadapi tantangan terbesar dalam kepemimpinannya, membantah tuduhan tersebut.
Puluhan ribu pendukung oposisi Belarusia berkumpul di Minsk pada pagi hari untuk mengikuti 'March for Freedom' terkait pemilihan ulang Presiden Alexander Lukashenko yang disengketakan [AFP]