Kongo Umumkan Negaranya Bebas Dari Epidemi Campak yang Mematikan, Ini Penyebabnya...
RIAU24.COM - Republik Demokratik Kongo (DRC) telah mengumumkan berakhirnya wabah campak selama 25 bulan yang merenggut nyawa lebih dari 7.000 anak berusia di bawah lima tahun. Wabah tersebut diatasi dengan vaksinasi dalam skala besar, di mana jutaan anak dan bayi diimunisasi.
"Selama sebulan terakhir, kami dapat mengatakan bahwa epidemi ini telah diberantas dari seluruh wilayah kami," Menteri Kesehatan Eteni Longondo mengatakan pada konferensi pers, Selasa. "Kami dapat mengatakan bahwa campak [di DRC] sudah tidak ada lagi."
Campak adalah penyakit virus yang sangat menular yang menyerang terutama anak-anak. Komplikasi paling serius termasuk kebutaan, pembengkakan otak, diare, dan infeksi saluran pernapasan yang parah.
Setelah umum, penyakit ini telah menyebar kembali ke seluruh dunia, berkat vaksin yang murah dan efektif, tetapi tingkat imunisasi yang rendah di antara komunitas dapat menyebabkan infeksi menyebar dengan cepat.
"Epidemi campak terjadi pada [tingkat] yang rendah tetapi merupakan yang paling mematikan. Lebih dari 7.000 anak kami meninggal," kata Longondo.
Vaksinasi rutin akan dilanjutkan untuk mencegah virus bangkit kembali, tambahnya. Kasus pertama campak pada wabah terbaru tercatat pada Juni 2018.