Tak Hanya Berjuang Dengan Virus Corona, Negara Ini Kehilangan Ratusan Penduduknya Karena Banjir Bandang
RIAU24.COM - Petugas penyelamat di Afghanistan mencari orang-orang yang selamat dari banjir bandang yang merenggut nyawa lebih dari 100 orang dan menghancurkan beberapa rumah di dekat Kabul, kata para pejabat sesuai laporan di AFP. Pasukan menarik banyak korban dari bangunan yang runtuh di Charikar, ibu kota provinsi Parwan, setelah hujan lebat semalam menyebabkan banjir.
Pejabat dan saksi mata mengatakan korban tewas memiliki jumlah anak yang tinggi. Warga setempat Mohamed Qasim, seorang petani berusia 45 tahun, mengatakan kepada AFP bahwa 11 anggota keluarganya tewas dalam banjir tersebut.
“Adik saya, suaminya, dua putri mereka dan anak-anak mereka semua tidur di satu rumah,” kata Qasim.
"Ketika banjir melanda, rumah itu ambruk menimpa mereka. Sebelas anggota keluarga saya tewas, kebanyakan dari mereka adalah keponakan saya."
Tumpukan batu dari bangunan yang hancur berserakan di seluruh kota, dengan jalan yang diblokir oleh lumpur dan puing-puing serta mobil-mobil terbalik. Kementerian negara Afghanistan untuk manajemen bencana mengatakan jumlah korban tewas akibat banjir telah meningkat menjadi 100, dengan sekitar 100 orang lainnya terluka dan hampir 500 rumah hancur.
Di beberapa bagian Charikar, warga yang gelisah berkumpul untuk melihat apakah petugas penyelamat yang menggunakan alat berat dapat menarik orang-orang tersayang dari reruntuhan. Banyak penduduk berdiri di atas atap di bawah hujan lebat yang terus berlanjut, memegangi barang-barang mereka yang telah diselamatkan.