Kisah Biarawati Pemberani yang Menyembunyikan dan Menyelamatkan 83 Anak Yahudi
"Ibuku menyuruh kami lari - bersembunyi di hutan," kata Hélène. "Aku menggendong tangan adik perempuanku tapi dia tidak mau ikut denganku. Dia ingin kembali ke ibuku. Aku bisa mendengar suara orang Jerman. Aku melepaskan tangannya dan dia lari kembali."
Terisolasi di hutan, Hélène bersembunyi sampai dia merasa pantai sudah aman. Kemudian dia merangkak kembali ke rumah dan menemukan sejumlah uang yang ditinggalkan ibunya di atas meja. "Dia tahu aku akan kembali," katanya.
Baca juga: Bertemu Biden, Xi Jinping Blak-blakan Sebut Siap Transisi Kerja Sama ke Pemerintahan Trump
Hélène pergi untuk tinggal dengan seorang teman yang dia buat di daerah itu. Dia tidak pernah melihat ibu atau adik perempuannya lagi. Kakak perempuan Hélène, Annie, memiliki jalan keluar yang sempit. Setelah setahun di kamp dekat Tours, dia berhasil melarikan diri melalui pagar dan melarikan diri. Pada usia 16 tahun, kali ini Annie berhasil melakukan perjalanan sendirian ke rumah bibinya di selatan kota Toulouse, tetapi bahkan di sana dia tidak aman. Meskipun keluarga bibinya tidak secara resmi terdaftar sebagai orang Yahudi dan dapat berpura-pura menjadi Katolik, ini bukanlah pilihan yang terbuka bagi Annie.