Gara-gara Ini, Menteri Erick Thohir Disebut tak Becus Soal Efisiensi di BUMN, Begini Penjelasannya
RIAU24.COM - Kebijakan Menteri BUMN, Erick Thohir, yang membolehkan Direksi BUMN memiliki beberapa staf ahli dengan gaji hingga puluhan juta, masih terus bergulir dan jadi bahan perbincangan panas di tengah masyarakat. Bahkan tak sedikit yang mengecamnya.
Salah satunya, datang dari Arief Poyuono selaku Ketua Umum Federasi Serikat Pekerja BUMN Bersatu, sebuah organisasi yang mewadahi para pekerja di perusahaan-perusahaan plat merah. Secara blak-blakan, ia menilai kebijakan Erick itu sebagai sebuah pemborosan yang nirmanfaat.
"Kalau Menteri BUMN Erick Thohir baru tahu dan baru menemukan selama hampir satu tahun menjabat bahwa di BUMN banyak staf ahli direksi, ini menunjukan kalau Erick Thohir itu kinerjanya sangat buruk dalam hal controling efisiensi di BUMN," tegasnya, dilansir rmol, Rabu 9 September 2020.
Menurutnya, para direksi BUMN sebenarnya tidak perlu punya staf ahli. Sebab sudah ada Kadiv dan GM di BUMN yang memiliki kemampuan dalam mengelola BUMN, dibandingkan staf ahli yang bekerja hanya untuk direksi.