AS Memutuskan Untuk Menarik 2.200 Tentaranya Keluar Dari Irak
Bulan lalu, saat bertemu dengan perdana menteri Irak, Trump melipatgandakan janjinya untuk menarik pasukan AS yang masih berada di Irak.
Parlemen Irak awal tahun ini memberikan suara untuk keberangkatan pasukan asing dari Irak, dan AS serta pasukan koalisi lainnya telah pergi sebagai bagian dari penarikan.
Pertemuan Trump dengan Perdana Menteri Irak Mustafa al-Kadhimi terjadi di tengah lonjakan baru dalam ketegangan antara Washington dan Teheran setelah Washington mengatakan akan berusaha untuk memulihkan semua sanksi AS yang sebelumnya ditangguhkan terhadap negara tetangga Iran di PBB. Irak dan Iran memiliki hubungan politik, ekonomi, dan militer yang erat.
Kekhawatiran konflik terbuka antara AS dan Iran tumbuh pada Januari setelah serangan pesawat tak berawak Amerika di dekat bandara Baghdad menewaskan Jenderal Iran Qassem Soleimani dan pemimpin milisi Irak Abu Mahdi al-Muhandis.
Legislator Irak yang marah, didorong oleh faksi politik Syiah, mengeluarkan resolusi tidak mengikat untuk mengeluarkan semua pasukan koalisi pimpinan AS dari negara itu.
Menanggapi pembunuhan Soleimani, Iran, pada 8 Januari, melancarkan serangan rudal balistik di pangkalan udara al-Asad di Irak, yang mengakibatkan cedera otak traumatis pada lebih dari 100 tentara Amerika.