Presiden telah berkuasa sejak 2000 dan dituduh oleh para kritikus menghancurkan lawan dan memerintah melalui ketakutan. Keluarga Rusesabagina, yang mengatakan bahwa dia tidak akan pernah kembali ke Rwanda atas kemauannya sendiri, mengklaim bahwa pengacaranya bukan pilihannya, dan menuduh tim hukumnya bertindak untuk negara.

"Ayah saya dikelilingi oleh orang-orang yang ingin dia jatuh," kata putranya Tresor Rusesabagina pada hari Kamis.

Dalam wawancara dengan The New York Times, Rusesabagina, berbicara dengan pejabat Rwanda di ruangan itu, mengatakan dia naik jet pribadi di Dubai yang dia pikir akan membawanya ke Burundi, tetapi malah mendarat di Kigali. Rusesabagina adalah seorang penderita kanker dan menderita penyakit jantung dan hipertensi, membutuhkan pengobatan kronis, kata keluarganya sebelumnya.