Belasan Pria Bersenjata Membunuh 25 Warga Sipil Terlantar Secara Keji di Burkina Faso
Tiga dari wanita yang selamat dari serangan itu mengatakan kepada kantor berita Associated Press bahwa para penyerang mengidentifikasi diri mereka sebagai "jihadis" yang mengatakan serangan mereka sebagai pembalasan karena memiliki pejuang pertahanan sukarela di desa mereka.
"Mereka mengatakan orang-orang dari kota kami telah merekrut sukarelawan untuk melawan mereka dan 'hari ini, kami mendapatkanmu'," kata salah satu wanita melalui telepon dari Pissila.
Seorang pejabat yang berbicara dengan syarat anonim mengatakan kepada kantor berita AFP, penyelidikan atas insiden itu dibuka. "Serangan itu terjadi pada Minggu malam, tetapi pada Senin pagi sekitar 25 mayat ditemukan, di dekat lokasi serangan," kata pejabat itu.
Korban tewas berasal dari desa Wintokuilga dan Tang-kienga, dekat Pissila, katanya. Pemerintah Burkinabe belum mengkonfirmasi pembunuhan tersebut, tetapi beberapa pejabat daerah mengatakan kepada AP bahwa mereka mengetahui situasi tersebut dan sedang menyelidiki masalah tersebut.
Seorang pekerja kemanusiaan di kota Kaya mengatakan korban adalah "pengungsi internal yang kembali ke rumah" ketika mereka disergap.
“Kami masih belum mengetahui jumlah pasti korbannya, karena masih ada orang yang dinyatakan hilang,” kata pekerja bantuan itu.