RIAU24.COM -  Sekretariat Presiden membantah klaim bahwa kunjungan kerja Presiden Joko “Jokowi” Widodo ke Kalimantan Tengah pada hari Kamis adalah upaya untuk menghindari protes massa terhadap Undang-Undang Cipta Kerja yang baru disahkan dan sangat kontroversial yang akan berlangsung di depan Istana Presiden.

Bey Machmudin, Deputi Bidang Keprotokolan Sekretariat, Pers dan Media, mengatakan perjalanan Jokowi ke Kalimantan sudah direncanakan sejak lama. “Agenda presiden untuk food estate sudah dijadwalkan sebelumnya. Jadi sama sekali tidak ada hubungannya dengan demonstrasi, ”kata Bey kepada wartawan, Rabu, seperti dikutip tempo.co.

Jokowi akan meninjau food estate di Kalimantan Tengah, memeriksa budidaya padi, keramba ikan, dan peternakan itik yang terletak di Kabupaten Pandih Batu. Sore harinya, Presiden akan menuju Kabupaten Pulang Pisau untuk menyalurkan bantuan modal kerja awal kepada usaha kecil dan menengah (UKM).

“Presiden memang prihatin dengan ketahanan pangan nasional karena seperti yang diperingatkan oleh FAO [Organisasi Pangan dan Pertanian PBB], ada risiko kelangkaan pangan karena pandemi. Presiden ingin melihat langsung perkembangan food estate ini, ”kata Bey.

Di Kalimantan, Jokowi hanya membahas masalah ketahanan pangan. Dia tidak membuat pernyataan tentang protes nasional. Kunjungan kerja Jokowi direspon netizen dengan hashtag Twitter #JokowiKabur (Jokowi Runs Away) yang menjadi trending di platform tersebut.

Di Jabodetabek, demonstrasi menentang UU Penciptaan Lapangan Kerja yang kontroversial telah berlangsung sejak Selasa, menyusul pengesahan UU tersebut pada hari Senin – lebih awal dari rencana semula. Pelajar dan buruh berencana menggelar aksi unjuk rasa di depan kompleks DPR dan di Taman Pandang Istana yang terletak di seberang Istana Merdeka.