Manfaatkan Teknologi Satelit untuk Lindungi Gajah Sumatra
Untuk camera trap, sebagian dipasang di area perlintasan gajah dan sebagian lainnya dapat dimanfaatkan untuk mendukung program pelestarian satwa-satwa liar di Riau, seperti harimau, macan dahan, beruang, dan lain-lain. Sebagai pelaksana program, PGI juga menggandeng Rimba Satwa Foundation (RSF) sebagai mitra konservasi di tingkat lokal. Tim patroli gabungan RSF dan BBKSDA Riau secara rutin melakukan penyisiran area jelajah gajah dari ancaman kematian langsung seperti jerat, pagar listrik, racun, dan perburuan.
Kelompok gajah yang menjadi prioritas saat ini adalah kelompok Balai Raja dan Petapahan. Populasi kelompok Balai Raja diperkirakan 25 ekor di mana sebagian lainnya berada di Giam Siak Kecil.
Baca juga: Respon Gugatan Yayasan Riau Madani, PT RAPP Tegaskan Komitmen Terhadap Keberlanjutan Lingkungan
Di kawasan Balai Raja, habitat gajah dengan tutupan hutan yang memadai hanya tersisa 200 hektar di Hutan Talang yang dikelola oleh PT CPI. Pembinaan habitat di Hutan Talang akan dijalankan melalui pembersihan gulma dan pembuatan blok mineral untuk meminimalisasi intensitas konflik di kebun masyarakat. Kawanan gajah tersebut juga sering melintasi perumahan karyawan PT CPI di Duri. Namun, karena perlintasan gajah di perumahan itu terpelihara dengan baik, konflik dengan para penghuni dapat dihindari. Karyawan PT CPI juga telah dibekali pemahaman tentang apa yang harus dilakukan ketika berjumpa dengan kawanan satwa yang dilindungi tersebut.