Terungkap, Ternyata Ini Alasan Mengapa Pemerintah Sri Lanka Tega Memenjarakan Seorang Pengacara Muslim Tanpa Dakwaan Selama 6 Bulan
Komisi Ahli Hukum Internasional, Uni Eropa, dan Kelompok Inti Hak Asasi Manusia PBB di Sri Lanka yang berbasis di Jenewa juga telah menyatakan keprihatinan mereka tentang penangkapan dan penahanan sewenang-wenang terhadap Hizbullah.
Pengadilan lokal di ibu kota Kolombo, akan menyidangkan kasusnya lagi pada 28 Oktober, tetapi para aktivis mengatakan ada sedikit harapan untuk mendapatkan jaminan.
Dari beberapa tuduhan yang dilontarkan terhadap Hizbullah termasuk hubungannya dengan Yusuf Mohammad Ibrahim, seorang pemilik bisnis, dimana putra Inshaf dan Ilham adalah dua dari tujuh pelaku pemboman Minggu Paskah. Hizbullah adalah pengacara Ibrahim.
Hizbullah, bersama Ibrahim, juga bertugas di dewan organisasi amal Save the Pearl, yang bekerja dengan anak-anak kurang mampu.
Ilham juga sempat menjabat di dewan tersebut secara singkat pada tahun 2016, sampai dia diminta untuk mundur, menurut laporan Amnesty International. Menurut kelompok hak asasi manusia, hubungan dengan Ibrahim dan Save the Pearl ini digunakan untuk menahan Hizbullah.
"Perintah penahanan mengatakan bahwa Hejaaz [Hizbullah] sedang diselidiki karena diduga 'membantu dan bersekongkol' dengan para pengebom Minggu Paskah dan karena terlibat dalam kegiatan yang dianggap 'merusak kerukunan beragama di antara komunitas', kata laporan Amnesti.