Kemendikbud Siap Bersenergi dengan DKR Dalam Pembangunan Kesenian
Ketua II DKR Arza Aibonotika, berpendapat bahwa majunya suatu negara tak terlepas dari pemikiran kebudayaan. Lubung pemikiran itu ada pada kebudayaan, sehingga dia meminta agar ada solusi dari pemerintah pusat terkait Akademi Kesenian Melayu Riau (AKMR).
Salah seorang Panasehat DKR, Taufik Ikram Jamil, sangat sepakat apa yang disampaikan Ketua II ini. "Diskusi ini sangat menarik dan luar biasa, apalagi begitu terbukanya pihak Kementerian Dikbud. Pemikiran terhadap lubung ini bagian dari pembentukan SDM. Hari ini anak-anak AKMR memang masih muda, namun 10 tahun akan datang apa yang terjadi, jelas perlu ada SDM baru dalam pelestarian dan pengembangan seni budaya," kata seniman ternama Riau itu.
Menyikapi hal itu, Judi Wahjudin mengatakan, sinergitas Kemendikbud dengan DKR sangat diperlukan dalam pembangunan kesenian, sebab sesungguhnya pemerintah bertindak sebagai fasilitator bukan operator.
"Jadi, semakin banyak asupan dari teman-teman terkait dengan program-program strategis, tentunya asupan ini kami cermati dan mungkin bisa menjadi produk yang disinergikan," ucap Yudi.
Agar silaturahmi ini lebih luas lagi, kata Yudi, dia akan bantu Dewan Kesenian Riau untuk mengenalkan dengan direktorat-direktorat bidang lainnya yang ada di Kemendikbud. "Nanti akan kami buat sebuah forum khusus setelah ini," ucapnya.
Yudi juga menjelaskan, bahwa saat ini sudah ada Direktorat Film, Musik dan media baru. Direktorat ini merupakan amanat khusus dari Presiden, mengingat potensi tersebut harus ditingkatkan untuk masa sekarang dan masa depan.