"Tapi kita dari dulu bertahan hidup sendiri. Enggak bergantung orang tua. Malah pernah waktu mau pergi kondangan sama temen, mau minta duit sama bapak takut. Pas diminta, malah suruh panjat kelapa, ya kita lakuin dan dijual kelapanya. Baru bisa punya duit. Gitu kalau orang tua dulu ngajarin mah, enggak kayak anak zaman sekarang," sebut Malih.

Sahabat Haji Bolot itu sebut apa yang dididik atau dicontohkan orangtuanya ternyata berguna saat dirinya mencoba mandiri. "Kalau kita lihat ya, itu dulu orang tua kita bukannya kejam. Tapi memang harus begitu ngajarinnya. Jadi kita harus berjuang dulu, baru dapat hasil," sebutnya.

Selain itu Haji Malih sampaikan bahwa dirinya sebenarnya kecemplung menjadi pemain lenong dan topeng. "Karena awalnya kita tukang gendang. Tapi Haji Bokir lihat kita ada potensi, terus disuruh kita berperan, ikutan main dan keterusan. Sampai meledaknya saat di Pepesan kosong bareng Bolot," sebut Malih.