Data terbaru menandai peningkatan besar dari 7.536 km persegi yang diumumkan oleh Inpe pada 2018 - tahun sebelum Bolsonaro menjabat. Meskipun luas total lahan yang terdeforestasi mencapai tertinggi dalam 12 tahun, pejabat federal memuji angka persentase pertumbuhan sebesar 9,5 persen sebagai tanda kemajuan, jauh lebih rendah dari peningkatan 34 persen yang tercatat pada tahun 2019.

Bolsonaro telah melemahkan badan penegakan lingkungan Ibama dan menyerukan lebih banyak pertanian komersial dan pertambangan di wilayah Amazon, dengan alasan bahwa hal itu akan mengangkat wilayah tersebut keluar dari kemiskinan.

Pendukung lingkungan mengatakan bahwa memberanikan diri para peternak ilegal, penambang dan perampas tanah untuk menebangi hutan. Angka-angka tersebut "menunjukkan bahwa rencana Bolsonaro berhasil," kata organisasi non pemerintah Brazil, Climate Observatory dalam sebuah pernyataan. “Mereka mencerminkan hasil dari inisiatif yang berhasil untuk memusnahkan kapasitas Negara Bagian Brasil dan badan inspeksi untuk menjaga hutan kita dan memerangi kejahatan di Amazon.”

Para pemimpin Eropa seperti Presiden Emmanuel Macron dari Prancis telah mengkritik keras Brasil, dengan alasan tidak cukup untuk melindungi hutan. Presiden terpilih Joseph R. Biden Jr. dalam sebuah debat mengatakan bahwa dunia harus menawarkan uang kepada Brasil untuk mendanai upaya menghentikan deforestasi, dan mengancam konsekuensi ekonomi jika tidak. Komentar tersebut menuai kritik pedas dari Bolsonaro, yang mengatakan itu adalah ancaman terhadap kedaulatan Brasil.