RIAU24.COM -  Perihal penemuan drone bawah laut yang diduga milik China, mendapat perhatian serius dari anggota Komisi I DPR RI, Bobby Adhityo Rizaldi. Ia mengingatkan pemerintah Indonesia jangan sampai kecolongan dua kali setelah sebelumnya dugaan intelijen Jerman yang menyambangi markas Front Pembela Islam (FPI).

Seperti dirilis media massa sebelumnya, drone itu ditemukan nelayan di kawasan perairan Selasar, Sulawesi Selatan, pertengahan Desember 2020 lalu. Saat ini, drone yang diduga milik China itu telah diamankan. 

"Memang ini perlu disikapi dengan beberapa hal, pertama jelas protes keras secara diplomatik kepada RRC oleh Kemenlu, jangan sampai insiden intelijen Jerman yang belum lama ini terulang kembali," lontar politikus Golkar ini, Minggu 3 Januari 2021, dilansir rmol. 

Menurutnya, Kementerian Luar Negeri harus tegas menyampaikan nota diplomatik dengan mengirimkan surat protes kepada China.

"Indonesia harus punya sikap tegas bila ada kegiatan spionase negara asing di teritori RI, terlepas apakah ada hubungan bilateral ekonomi yang signifikan, karena ini menyangkut kedaulatan bangsa, jangan sampai dianggap ‘loyo’," tegasnya.

Menurutnya, keamanan bawah laut Indonesia menjadi tantangan serius yang wajib diatasi pemerintah. Sehingga modernisasi peralatan deteksi bawah laut perlu diperkuat.