Tinjau Banjir Kalimantan, Jokowi Salahkan Curah Hiujan dan Sungai, Walhi Langsung Kritik Begini
RIAU24.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan banjir yang menerjang Provinsi Kalimantan Selatan karena adanya curah hujan yang tinggi. Dia menyebut, selama 10 hari tanah Borneo itu diterjang hujan yang deras. Sehingga mangakibatkan daya tampung sungai Barito tidak mencukupi.
“Curah hujan yang sangat tinggi hampir 10 hari berturut-turut sehingga daya tampung Sungai Barito yang biasanya menampung 230 juta meter kubik sekarang ini masuk air sebesar 2,1 miliar kubik air sehingga memang meluap di 10 kabupaten dan kota,” ujar Jokowi dalam kunjungannya ke Kalimantan Selatan, Senin (18/1) kemarin.
Presiden Jokowi juga mengatakan sudah lebih dari 50 tahun tidak ada banjir besar di Kalimantan Selatan. Kini air sungai meluap sehingga banjir melanda 10 kabupaten dan kota.
“Banjir di provinsi Kalimantan Selatan yang terjadi di hampir 10 kabupaten dan kota. Ini adalah sebuah banjir besar yang mungkin sudah lebih dari 50 tahun tidak terjadi di Provinsi Kalimantan Selatan,” katanya.
Sementara terpisah, Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Kalimantan Selatan Kisworo Dwi Cahyono mengeluhkan kedatangan Jokowi tersebut yang menyalahkan curah hujan dan sungai.
“Ya kalau hanya sekadar menyalahkan curah hujan, mending enggak usah ke sini (Kalimantan Selatan-Red),” kata Kisworo melansir JawaPos.com.