Tragis, Seorang Bocah Meninggal Saat Hujan Lebat Mengubah Kamp Pengungsi Suriah Menjadi Danau
RIAU24.COM - Hujan deras telah menyebabkan banjir yang meluas di kamp-kamp pengungsian di barat laut Suriah, menewaskan satu anak dan merusak atau menghancurkan tenda-tenda ribuan keluarga, menurut penduduk dan pekerja bantuan. Pertahanan Sipil Suriah, juga dikenal sebagai White Helmets - kelompok pencarian dan penyelamatan sukarelawan yang beroperasi di bagian Suriah yang dikuasai pemberontak - mengkonfirmasi pada hari Selasa bahwa seorang bocah lelaki berusia enam tahun tewas di provinsi Idlib setelah tembok bata. dibangun di sekitar tendanya runtuh di atasnya.
Kelompok itu mengatakan Abdulrazzak al-Jubasi meninggal tak lama setelah dia diselamatkan, dalam perjalanan ke rumah sakit. Setidaknya 41.200 orang terkena dampak badai dahsyat itu, menurut kelompok bantuan Save the Children. White Helmets mengatakan timnya telah mendokumentasikan kerusakan di 169 kamp di Idlib dan Aleppo.
Di satu kamp di benteng yang dikuasai pemberontak, tenda-tenda darurat dari keluarga-keluarga yang terlantar karena perang tergeletak di genangan air berlumpur setelah hujan berhari-hari, kata seorang koresponden kantor berita AFP.
Abu Qassem mengatakan dia dan keluarganya telah berjuang selama berhari-hari untuk menjaga tenda mereka di distrik Maaret Misrin tetap kering. “Kami sudah berenang di air selama tiga hari sekarang,” kata ayah delapan anak itu. "Air telah merembes ke tenda kami dan para wanita mencoba menyelamatkannya."
Di dekatnya, relawan White Helmets bekerja dengan buldoser untuk menghilangkan lumpur berlebih. "Kamp telah berubah menjadi danau, tenda di dalamnya," kata Mahmud al-Allawi, seorang warga lainnya. "Tidak ada kata-kata yang bisa menggambarkan penderitaan kami," tambah pemain berusia 24 tahun itu.
Pada hari Minggu, di sebuah kamp di daerah Kafr Uruq, beberapa warga mencoba menyapu lumpur dari pintu masuk tenda mereka, kata wartawan yang sama. Selimut wol tebal yang menutupi beberapa tempat tinggal untuk mencegah hawa dingin basah kuyup.