Ilmuwan NASA Ngaku Tahu Kapan Matahari tak Bersinar Lagi, Kira-kira Sampai Kapan?
RIAU24.COM - Sebuah prediksi dilontarkan para ilmuwan di Badan Penerbangan dan Antariksa atau NASA, tentang matahari. Hingga saat ini, matahari yang merupakan detak jantung tata surya, sudah memancarkan energinya selama 4,5 miliar tahun. Suatu saat, NASA memprediksi matahari tidak akan lagi memencarkan sinarnya lagi, karena energinya sudah habis.
Ketika peristiwa itu terjadi, dampaknya sungguh luar biasa. Karena Bumi tidak lagi dapat dihuni mahluk hidup. Menurut para ilmuwan NASA, ketika tidak lagi memiliki energi, matahari akan berubah menjadi raksasa merah atau bintang yang sekarat. Ini terjadi pada tahap akhir evolusinya.
Dilansir viva yang mengutip express, Rabu 20 Januari 2021, pada titik ini Matahari akan kehabisan hidrogen, kemudian mulai membesar dan mendingin seperti balon yang mengembang. Meski tak memancarkan sinar lagi, NASA memperkirakan raksasa merah itu akan 2.000 kali lebih terang dibanding matahari saat ini.
Namun hal itu bukan berarti tidak ada konsekuensi lain. Bahkan lebih mengkhawatirkan. Sebab, saat bintang itu terus mengembang, diperkirakan akan menelan planet terdalam atau yang dekat dengannya seperti Merkurius dan Venus.
Sedangkan bumi akan tetap berada di luar jangkauan matahari. Namun panasnya bintang itu, cukup untuk menghanguskan satu-satunya planet yang dihuni manusia ini.
"Air dan atmosfer di Bumi akan mendidih, sehingga tidak menyisakan apa pun selain batu hangus dan tak bernyawa," ungkap Ilmuwan NASA, Kelly Whitt.