Esemka Dikabarkan Bakal Garap Mobil Listrik Murah, Segini Kisaran Harganya
"Harapannya begitu (di bawah Rp 200 juta). Soalnya gini, salah satu research & development itu menentukan harga, harga produksi berapa sih. Kalau penginnya kita ya semurah mungkin," ujarnya.
Apalagi, material mobil listrik bisa didapatkan di dalam negeri sehingga tak perlu impor dari luar. Pemerintah juga membuka peluang baterai mobil listrik bisa diproduksi di dalam negeri.
"Misalnya baterai diproduksi di Indonesia, ya sudah berarti kan mungkin bisa target kita untuk jadi low cost (mobil listrik murah)," ucapnya.
Sabar menyebutkan, mobil listrik ini menjadi segmen yang menarik. Sayangnya, saat ini mobil listrik di Indonesia harganya mahal-mahal. Paling murah saja mobil listrik di Indonesia harganya Rp 600 jutaan.
"Kita berharap untuk EV (electric vehicle/kendaraan listrik) ini kan pasar yang menarik juga. Mungkin yang bermain di premium class monggo, silakan. Esemka kan masuk ke low cost vehicle. Satu sisi Esemka kan lebih dekat dengan petani, lebih dekat dengan komunitas yang ada semacam bumdes, UMKM. Justru mereka harus menikmati juga EV kan. Selama ini mungkin yang saya tahu EV mungkin untuk passenger class (kelas kendaraan penumpang). Ya boleh-boleh saja. Kalau pendapat saya, kalau EV muncul untuk bisa diberdayakan ke masyarakat, bisa dipergunakan ke perniagaan mungkin jadi lebih menarik," terangnya.
Namun sayang, pengembangan prototipe mobil listrik Esemka terbentur kondisi pandemi COVID-19. Menurut Sabar, pembatasan orang di kawasan pabrik Esemka demi menerapkan protokol kesehatan membuat pengembangan mobil Esemka tertunda.