Lakukan Perbudakan Seksual dan Pembunuhan Puluhan Bayi di Uganda, Pria Terkejam di Dunia Ini Dijatuhi Tuduhan Kejahatan Perang
Hakim Schmitt menambahkan: "Sebagai akibat dari kekerasan seksual dan fisik, para wanita dan gadis yang diculik menderita sakit fisik dan mental yang parah, hampir tidak bisa dibayangkan."
Pengadilan mendengar bagaimana Ongwen memerintahkan pembunuhan dan penculikan banyak warga sipil selama serangan di kamp-kamp yang dilindungi oleh pasukan pemerintah Uganda. Dia juga secara pribadi mengambil budak seks dan memaksa anak-anak untuk bertempur dalam permusuhan, demikian temuan pengadilan.
Orang yang diculik dipukuli sampai mati jika mereka tidak bisa berjalan. Pengadilan juga diberitahu bagaimana bayi diambil dari ibunya dan dibuang sehingga mereka bisa membawa barang rampasan ke kamp LRA.
Menanggapi putusan hari Kamis, Human Rights Watch yang berbasis di New York mengatakan: "LRA meneror orang-orang Uganda utara dan negara-negara tetangganya selama lebih dari dua dekade. Seorang pemimpin LRA akhirnya dimintai pertanggungjawaban di ICC atas pelanggaran mengerikan yang diderita para korban."
Disebutkan bahwa kepala LRA Kony telah menghindari keadilan selama lebih dari 15 tahun dan meminta negara-negara untuk membantu mengamankan penangkapannya dan dipindahkan ke Den Haag untuk diadili.
Kony dan LRA menarik perhatian dunia pada tahun 2012 setelah rilis film dokumenter berdurasi 30 menit berjudul Kony 2012 oleh pembuat film AS Jason Russell untuk grup kampanye Invisible Children, Inc.